Bab Tigabelas

Apa yang Dilakukan Otak Ketika Ia Sakit

Di dalam benak tidak ada sesuatupun yang sesederhana tampaknya.

Namun, juga benar bahwa berbagai hal seringkali jauh lebih sederhana daripada yang diinginkan oleh psikiatri untuk kita percayai.

Agar mengerti apa yang harus kita lakukan bila kita bekerja di lapisan-lapisan benak (sistem/pangkal/biang kesadaran; “mind”) yang terdalam, kita pertama-tama harus mengerti secara sederhana, apa yang dikerjakan benak (sistem/pangkal/biang kesadaran; “mind”) ketika ia menderita. Kita tidak memerlukan informasi fisiologis yang kompleks. Yang kita perlukan adalah suatu perasaan yang tahu secara langsung sederhana apa yang sedang terjadi.

Pernyataan dan penyembuhan sakit psikologis tergantung pada kebenaran-kebenaran fungsi otak sebagai berikut:

1. Otak membenci rasa-sakit.

2. Otak membenci mengetahui bagaimana tepatnya rasa-sakit itu muncul pada awalnya.

3. Ketika berhadapan dengan rasa-sakit itu maupun dengan pengetahuan tentang bagaimana rasa-sakit itu telah diciptakan, sang otak akan mencoba untuk menguburkan secara lengkap rasa-sakit dan pengetahuan yang terkait dengannya, dengan mendorongnya turun dan menjauh dari kesadaran. Sang otak merasa tidak nyaman dan tidak mau mengetahui secara langsung tentang “mengapa-nya”. Di kemudian hari, ia (otak) berjuang untuk memecahkan masalah itu secara terselubung dan secara tidak sehat. Otak (akan) menata kembali masa lalu dan masa kini, mengubah makna dari apapun didalam atau diluar dirinya untuk mengamankan diri sendiri, dan untuk mencoba memecahkan masalah-masalahnya.

Dr. Aletha Solter telah menyampaikan kepada saya bahwa jika bayi-bayi dan anak-anak kecil diizinkan untuk merasakan perasaan-perasaan mereka, mereka tidak menghindari rasa-sakit. Silahkan lihat keduanya, buku-nya "Tears and Tantrums", dan website-nya: Aware Parenting Institute (http://www.sb.net/awarepar/).

Anda dapat menghubungi Dr. Aletha Solter di:

P.O.Box 206, Goleta, CA 93116, U.S.A.

Phone & Fax: (805) 968-1868

email: awarepar@sb.net

4. Otak itu sifatnya seperti terbius. Otak tidak bisa merasa secara langsung. Dalam pembedahan otak, setelah ia tersingkap, ia dapat dipotong atau dibakar dan ia tidak merasakan apa-apa. Oleh karena itu, bila otak berada dalam kesukaran, ia berusaha keras agar kita siaga tetapi itu hanya dapat dilakukannya secara tidak langsung.

Dengan keterbatasan fungsinya yang baru saja saya sebut, otak tiba pada solusi-solusi berikut ini:

Seperti suatu proyektor bioskop, benak (sistem/pangkal/biang kesadaran; “mind”) mengambil apa yang sedang terjadi didalam dirinya dan memproyeksikannya keluar sedemikian rupa sehingga kita dapat menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Bagaikan tinggal di suatu gudang bawah tanah yang mutlak sunyi tanpa suara, benak harus menemukan suatu jalan untuk memberi isyarat kepada kita. Isyarat-isyarat ini harus efektif sampai dalam indera kita. Jika tidak, kita tidak akan tahu-sadar.

Sebagai contoh, pelaut yang perahunya karam, mungkin melemparkan sebuah botol berisikan pesan ke laut tetapi kita hanya akan tahu tentang kesusahannya jika kita menemukan botol itu di pantai. Seorang laki-laki yang tersesat di jalan raya pada malam hari, harus menemukan telepon sebelum kita bisa dengar kesusahannya. Di dalam setiap contoh seperti ini, kita tetap saja tidak tahu, sampai kesusahan itu memicu indera kita.

Begitu cara kerja otak. Ia mengirimkan pesan kepada kita, melalui indera dan perasaan kita yang memicu kesadaran kita. Sebagai contoh, kita mungkin diperingatkan bahwasanya ada kekhawatiran oleh jantung yang berdebar lebih keras atau oleh perut yang merasa tidak enak. Botol tersebut telah tiba di pantai kesadaran kita; telepon tersebut telah berdering.

Untuk merumitkan masalahnya lebih lanjut, rasa-rasa (“sensations”) yang berasal dari jauh di kedalaman badan datang kepada kita tanpa suatu corak yang spesifik. Jika jari kita tertusuk, kita dapat melokalisir area yang terganggu dan bahkan biasanya mengetahui tepatnya apa yang menyebabkannya. Hal ini disebabkan karena indera-indera eksternal kita umumnya mempunyai suatu kemampuan tingkat tinggi untuk membeda-bedakan. Indera-indera eksternal biasanya mengetahui apa yang terjadi tepatnya.

Indera-indera jauh dikedalaman badan tidak mempunyai daya yang tinggi untuk membeda-bedakan. Pesan-pesan dari dalam sering-sering sangat baur. Sebagai contoh, kebanyakan dari kita pernah merasakan sakit perut, namun kita tidak bisa menunjukkan dibagian perut yang mana tepatnya sakit itu.

Sebuah otak, yang menolak untuk mengetahui dengan tepat mengapa ia menderita dan yang tidak mampu merasakan secara langsung apa yang ada dalam dirinya, sekarang harus melemparkan rasa-sakitnya keluar dan menyiarkannya kembali ke kesadaran kita dengan memberi pesan-pesan yang sangat baur dan tidak spesifik.

Seluruh perjalanan kita dalam manual ini adalah untuk merangsang teknik-tehnik yang akan mentransparankan pesan-pesan yang membingungkan itu. Anda sekarang dapat mengerti mengapa kita akan selalu mulai dengan gejala-gejala yang berhubungan dengan perasaan. Perjalanan batin kita akan selalu mulai dari apa kata indera dan perasaan dalam badan kita.

***

Back   Table of Contents   Next

www.paulvereshack.com
home page